Walau tren modifikasi terus berkembang setiap waktu, namun satu diantaranya pasti tersisa sebuah gaya yang tetap disukai oleh car enthusiast di Indonesia. Contohnya, gaya modif ‘anak selatan’. Tren yang awalnya muncul dari anak – anak yang suka nongkrong di wilayah Jakarta Selatan itu mampu menjadi acuan modifikasi mobil yang proper untuk istilah sekarang.
South Style lebih condong ke ubahan sektor eksterior berskala ringan atau bisa dibilang minim ubahan, seperti warna bodi mobil harus kinclong atau klimis, tak hanya itu ban juga wajib disemir sampai kaca mobil minus kaca film atau minimal bernilai 20% kadar kegelapannya.
Nah pemakaian body kit tidak diwajibkan, karena di jamannya lebih bersifat kosmetik di bodi maka instalasi lips spoiler bumper depan serta spoiler bagasi sudah cukup menambah kadar kegantengan mobil.
Makin seru adalah mengubah PCD roda dari baut 4 menjadi 5 baut, “Dulu sih dibilang naik kasta kalau Kijang pakai pelek OEM Mercy,” kenang Didi Hartadi yang sempat mengalami masa-masa awal kemunculan gaya ‘anak selatan’ di Jakarta.
Ia pun menambahkan tak hanya velg OEM Mercy atau BMW yang diminati, pelek aftermarket, tuner juga jadi buruan. “Bisa ring 15 sampai 18 inci, lalu opsi menceperkan mobil menjadi keharusan dan umumnya bibir pelek tidak keluar dari batas fender,” lanjutnya.
Terakhir sektor interior juga dipoles biar keliatan manis, seperti pemasangan stir racing, jok Recaro dan beberapa item aksesoris interior seperti knob transmisi, pedal dan sebagainya.
Dengan ubahan sederhana ala ‘anak selatan’ di mobil – mobil keluaran terbaru juga masih oke diikuti pakemnya. Yang penting di gaya ini mobil kesayangan harus terlihat ‘clean’ dan rapi agar nyaman dikendarai sehari – hari serta tetap menjadi perhatian di jalan karena apik tampilannya.