Perusahaan rintisan Bukalapak bertemu Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, pada Kamis (14/11), dan membahas teknologi untuk memperluas program inklusi keuangan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) selain lanskap perusahaan rintisan di Indonesia.
"Kami akan terus melanjutkan komitmen kami untuk menjadi mitra pemerintah sekaligus pendukung Kominfo agar mewujudkan revolusi digital sekaligus menaik-kelaskan UMKM di Indonesia. Dukungan itu melalui program UMKM Go Online, Grebeg Pasar, dan program-program lain yang dilakukan oleh Kominfo," kata Presiden dan salah satu pendiri Bukalapak Fajrin Rasyid dalam keterangan pers, dikutip Jumat.
Fajrin menjelaskan program-program Bukalapak sejak 2010, termasuk penggunaan teknologi untuk memperluas inklusi keuangan bagi pedagang-pedagang kecil.
Menkominfo, dikutip dari keterangan pers yang sama, menyatakan apresiasi terhadap program kerja salah satu perusahaan rintisan berstatus unicorn itu.
"Kami akan melanjutkan program yang sudah sukses dilaksanakan pada periode sebelumnya. Untuk itu, mohon Bukalapak bisa terus-menerus memberi masukan kepada kami agar kebijakan dan regulasi yang kami susun bisa makin membantu Bukalapak," kata Johnny.
Bukalapak dan Menkominfo Johnny juga membahas pertumbuhan bisnis dan rencana-rencana bisnis perusahaan layanan jual-beli dalam jaringan itu.
Bukalapak telah memiliki lebih dari 2,5 juta mitra, lima juta pelapak atau pedagang, dan 70 juta pengguna aktif di seluruh Indonesia.
Pada awal 2019, Bukalapak membuka kanal agar para pedagang UMKM dapat memasarkan produk mereka ke luar negeri lewat BukaGlobal.