Tak semua film anak-anak, atau yang ditujukan untuk penonton semua umur, bisa betul-betul dinikmati oleh orang-orang dari rentang umur yang berbeda.
"Dolittle" termasuk golongan film yang memikat untuk penonton dari semua umur. Kelucuan dalam film arahan Stephen Gaghan berlatar belakang Inggris abad ke-19 ini menjadi sumber tawa bagi anak-anak hingga orang dewasa.
Dokter Dolittle (Robert Downey Jr) bukan dokter biasa. Dia dikaruniai kemampuan untuk memahami bahasa binatang dan berkomunikasi dengan mereka. Semua terasa sempurna untuk Dolittle saat ia menemukan belahan jiwanya, Lily si perempuan petualang.
Kebahagiaan Dolittle sirna saat Lily meninggal. Dia menutup diri dari dunia luar. Rumahnya yang dulu terbuka untuk semua jenis pasien, manusia atau hewan, kini tertutup rapat.
Tampak seperti manusia gua yang awut-awutan, Dolittle menghabiskan waktu dengan keluarga binatang di rumahnya, apa saja yang tidak melibatkan manusia.
Luka hati dan rasa takut Dolittle pada manusia perlahan menghilang ketika Tommy Stubbins (Harry Collett) menyelinap ke rumahnya untuk menyembuhkan tupai yang tak sengaja ia cederai.
Pada saat yang sama, Lady Rose (Carmel Laniado) dari Buckingham Palace meminta Dolittle untuk datang menyembuhkan Ratu Victoria (Jessie Buckley) yang sedang sakit keras akibat penyakit misterius.
Jika Ratu meninggal dunia, pemberiannya berupa kediaman Dolittle yang sudah menjelma jadi kebun binatang bisa ditarik lagi.
Dolittle akhirnya kembali bertualang menyusuri samudera bersama sahabat-sahabatnya, manusia dan binatang, untuk mencari tanaman obat untuk ratu.
Namun satu-satunya petunjuk ada di Monteverde dan mereka harus melewati raja bajak laut Rassouli (Antonio Banderas) yang galak beserta peliharaannya yang ganas.
Dolittle juga harus menghadapi dokter kerajaan Blair Mudfly (Michael Sheen), teman sekolah Dolittle yang iri melihat kepintaran dan kejeniusan temannya.
Satwa-satwa yang menjadi teman, atau lawan, Dolittle menjadi sumber hiburan dalam film ini. Mereka adalah teman, bos, hingga tim medis yang membantu menjaga reputasi Dolittle sebagai dokter handal.
Kejutan yang muncul karena perbedaan karakter dengan stereotipe hewan adalah sisi menarik dan menghibur.
Para pengisi suara di film "Dolittle" menjadi kunci utama dalam memberikan jiwa pada tokoh-tokoh pendamping Dolittle. Tanpa mereka hewan-hewan yang diciptakan sepenuhnya dari efek visual ini mungkin tak terlalu menarik.
"Dolittle" dibintangi oleh Emma Thompson (Poly si burung beo), Tom Holland (Jip si anjing), Octavia Spencer (Dab-Dab si bebek), Kumail Nanjiani (burung unta), Rami Malek (Chee-Chee si gorila), John Cena (beruang kutub Yoshi), Craig Robinson (Kevin si tupai).
Juga Selena Gomez (Betsy jerapah), Marion Cotillard (rubah), Nick A. Fisher (sugar glider), Tim Treloar (paus), Jason Mantzoukas (capung), Ralph Fiennes (harimau), David Sheinkopf (semut) dan Frances de la Tour (naga).
Mereka berhasil menciptakan hewan-hewan penuh karakter unik, masing-masing punya daya tarik tersendiri. Ketimpangan antara stereotipe yang melekat dengan hewan dan karakter asli rekan-rekan Dolittle menarik untuk dinikmati.
Misalnya, Poly si beo kadang bisa sangat tegas, sampai Dolittle saja takluk. Atau Chee-chee si gorila menyeramkan yang ternyata punya krisis kepercayaan diri, juga Yoshi si beruang kutub yang tak kuat menghadapi rasa dingin. Barry si harimau yang ganas tapi sebetulnya butuh teman curhat karena hubungan dengan ibunya bermasalah.
Tak ada tokoh yang terbebas dari persoalan, tapi mereka saling membantu satu sama lain untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri.
"Dolittle" menyiratkan pesan untuk berbuat baik pada sesama manusia dan hewan-hewan di sekitar, juga tidak menyepelekan orang lain meski dia terlihat kecil dan lemah.