Sejarah gelaran motorsport di dunia mencatat Grand Prix Qatar 2008 sebagai perlombaan pertama yang dihelat pada waktu malam hari. Sirkuit Losail International Circuit, Qatar dirancang khusus untuk hajatan malam hari. Tidak heran jika ribuan lampu jalan dipasang di pinggir trek.
Semenjak gelaran balap malam hari pertamanya berjalan sukses, memancing para promotor balap seperti Dorna dengan event MotoGP untuk memasukkan satu seri di kalender balap tahunannya. Dan ini terbukti hingga kini GP Qatar menjadi salah satu seri balap yang paling spektakuler.
Trek Losail ternyata tidak hanya dikenal akan mandi cahaya buatan dari 3.600 bohlam yang tersebar di pinggir trek. Sirkuit ini juga terbilang boros menyedot listrik sebesar 13 Megawatt dengan dukungan 44 generator untuk menciptakan suasana terang di dalam trek. Lalu total bentangan kabel listrik di semua tiang lampu adalah sejauh 500 km.
Untuk panjang sirkuit Losail sendiri adalah 5,4 kilometer dengan kombinasi aspal terbaik dengan barrier berisi rumput dan pasir gurun. Para pembalap dapat bebas ngegas di trek lurus yang punya panjang 1,068 km, bahkan rekor kecepatan tertinggi MotoGP Qatar masih dipegang oleh Jorge Lorenzo sekencang 352 kpj.
Walau terlihat minimalis, namun trek ini punya tikungan ke kiri 6 buah dan tikungan ke kanan 10 buah. Menyalip rival di trek cukup mudah, karena punya lebar trek 12 meter.
Proses pembuatan sirkuit Losail yang berada dipinggiran kota Doha ini dibikin singkat sekitar 1-2 tahun. Sedangkan biaya pembuatannya menghabiskan dana 58 juta dolar AS atau Rp 837 milyar yang didukung hampir seribu tenaga kerja.
Sirkuit yang berada dalam pengelolaan LCSC (Losail Circuit Sports Club) ternyata tidak sekedar menggelar balap MotoGP, para pengunjung bisa bermain gokart, lalu disediakan fasilitas track day baik motor maupun mobil. ‘Seru ya MBtech Lovers…’