Provinsi Jawa Tengah menjadi incaran kalangan investor berbagai bidang dari Taiwan karena iklim investasi yang kondusif dan berbagai kemudahan yang diberikan oleh para pemangku kepentingan.
"Salah satu daerah yang menjadi sasaran investasi dari Taiwan adalah Jawa Tengah, banyak calon investor yang ingin berinvestasi ke sini," kata Presiden Taiwan External Trade Development Council atau Dewan Pengembangan Perdagangan Eksternal James C.F Huang saat beraudiensi dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di rumah dinas gubernur, Semarang, Rabu.
James menjelaskan bahwa selama ini sudah banyak investor yang menanamkan modalnya di Jawa Tengah, namun jumlah calon investor baru yang tertarik dan akan menanamkan modalnya juga jauh lebih banyak.
"Untuk itu, kami datang ke sini sebagai 'follow up' dari rencana investasi besar itu, kami harap ada kerja sama yang baik antarkedua negara," ujarnya.
Gubernur Ganjar Pranowo menyambut baik rencana investor untuk masuk ke Jawa Tengah, apalagi selama ini, Taiwan memang masuk dalam 10 besar negara dengan investasi terbanyak di provinsi beribukota Semarang itu dengan nilai investasi cukup besar.
"Hari ini, kami akan melakukan penandatanganan kerja sama dengan perusahaan asal Taiwan dengan nilai investasi 170 juta dolar Amerika. Rencana dia akan buka perusahaannya di Kawasan Industri Kendal," kata Ganjar.
Ganjar menyebutkan, situasi kondusif pada keamanan dan iklim investasi hingga ketersediaan wilayah menjadi alasan Jateng diincar para investor.
Pihaknya juga memberikan banyak insentif dan kemudahan agar para investor nyaman menanamkan modalnya di Jawa Tengah.
"Kami juga punya tenaga kerja yang andal, kami punya banyak sekolah kejuruan yang kurikulumnya bisa didesain sesuai keinginan industri. Itu merupakan langkah 'link and match' antara sekolah dan industri yang memang kami impikan," ujarnya.
Banyaknya investasi yang datang ke Jawa Tengah, lanjut Ganjar, akan memberikan dampak cukup besar seperti pertumbuhan ekonomi dan investasi besar itu juga akan mampu menyelesaikan masalah kemiskinan dan pengangguran.
"Tentu akan berdampak pada pengangguran dan kemiskinan, karena setiap investasi pasti ada serapan tenaga kerja, maka kami tadi tawarkan, kami siap membantu mencarikan tenaga kerjanya yang sesuai keinginan perusahaan," katanya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng Ratna Kawuri menambahkan Taiwan memang merupakan negara yang banyak berinvestasi di Jawa Tengah dan masuk 10 besar investor asing di provinsi ini dengan mayortas perusahaan bergerak di bidang tekstil, elektronik, dan kesehatan.
"Sejak 2015 lalu, sudah ada total investasi dari Taiwan sebesar 47,259 juta Dollar Amerika. Ditambah yang sekarang masuk sebesar 170 juta Dollar Amerika, tentu ini peluang yang bagus," ujarnya.