Beruntung Mister MB sempat singgah ke Masjid Raya Sumatera Barat di Kota Padang beberapa waktu lalu. Karena siapa sangka masjid tersebut belum lama ini berhasil memenangkan penghargaan bergengsi Abdullatif Al Fozan Award for Mosque Architecture (AFAMA). Penghargaan yang menyoroti karya desain masjid dari negara-negara muslim di seluruh dunia.
Lalu apa sih yang membuat masjid ini berhasil mengalahkan 201 desain masjid dari 43 negara di dunia? Jujur kali pertama melihat, Mister MB sudah takjub dengan kemegahan arsitektur dan desain interiornya. Alih-alih menggunakan kubah, bagian atap masjid yang didesain oleh Rizal Muslimin ini mengusung desain segi empat dengan tiap sudut menjulang menyerupai rumah gadang, ciri khas rumah di Sumatera Barat.
Filosofi tersebut juga menggambarkan kejadian peletakan batu Hajar Aswad dengan keempat ujung kain dipegang oleh empat perwakilan suku di kota Mekah. Hal tersebut dilakukan untuk meredam konflik atas inisiatif Nabi Muhammad SAW kala itu. Sementara bagian dinding luar masjid dihiasi ukiran khas Minangkabau dan kaligrafi dengan kombinasi warna emas dan coklat.
Dapat menampung hingga 20.000 jemaah, masjid terdiri dari tiga lantai yang berdiri di atas lahan seluas 40.343 meter persegi. Hebatnya lagi masjid sudah dibangun dengan konstruksi tahan gempa hingga berkekuatan 10 magnitudo. Mengingat daerah Sumatera Barat masih rawan bencana tersebut, sehingga dapat dialih fungsikan sebagai lokasi evakuasi jika terjadi gempa.
Interior dalam masjid terasa sejuk karena memiliki atap tinggi dan menggunakan konsep terbuka pada bagian dinding. Mimbar imam tampil mewah dengan dekorasi berwarna emas, diapit tulisan Asmaul Husna di kedua sisi hingga atap plafon. Dengan desain nan megah tersebut, wajar jika Masjid Raya Sumatera Barat masuk dalam satu dari 7 desain masjid terbaik di dunia.
