Walau aplikasinya telah hadir beberapa tahun lalu, tapi sejak masa pandemi simulator game balap semakin berkembang. Hal ini disebabkan kebanyakan masyarakat, termasuk pecinta olahraga balap ‘dipaksa’ harus berada di rumah. Terlebih tren olahraga digital atau E-sport memang tengah digandrungi di Indonesia, baik melalui smartphone atau konsol game.
Sehingga tidak heran jika tren game balap dengan menggunakan alat simulasi saat ini semakin banyak diaplikasikan. Baik untuk keperluan pribadi di rumah atau kompetisi balap sebenarnya. Lalu apa sih yang membuat simulator game balap kian digemari.
Pertama pemain bisa merasakan sensasi berada di dalam mobil dan balapan sesungguhnya dengan merasakan getaran pada setir atau jok balap ketika melewati jalan berbatu. Pemain juga bisa leluasa memilih mobil yang akan digunakan dan memilih sirkuit untuk dijadikan arena balap. Enaknya lagi pengaturan mobil mulai dari tekanan angin ban, setingan suspensi, modifikasi mesin, aksesoris bodi dan lainnya bisa disesuaikan.
Lalu apa saja yang dibutuhan untuk membuat simulator game balap sendiri? Pertama adalah software game dan mesin yang akan digunakan, bisa konsol game atau komputer. Lalu menyediakan rig balap simulatornya, sebagai tempat untuk dudukan setir, pedal set, jok dan layar monitornya. Tentu untuk melengkapi set up sebuah simulator game balap biaya yang dibutuhan sangat bervariasi. Mulai dari belasan juta bagi pemain pemula hingga ratusan juta bagi gamer profesional, tergantung dari kualitas dan peralatan yang digunakan.
Tapi terlepas dari kelengkapan yang digunakan, yang juga diperlukan dari sebuah game balap adalah skill pemainnya. Sehingga mengupgrade keahlian di belakang setir dan mendapatkan settingan yang tepat juga sama pentingnya.